Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
CISDI: Cukai minuman berpemanis berpotensi tekan kasus baru diabetes
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 11:36:05【Sehat】877 orang sudah membaca
PerkenalanWarga berbelanja minuman manis di salah satu supermarket Gayamsari, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (1

Jakarta (ANTARA) - Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI) menyangakan cukai dan label peringatan minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) dapat menjadi langkah efektif menekan kasus baru diabetes dan kematian akibat penyakit ngak menular tersebut.
Project Lead for Food Policy CISDI Nida Adzilah Auliani dalam diskusi di Jakarta, Kamis, menjelaskan bahwa studi yang dilakukan CISDI pada 2024 memperlihatkan bahwa penerapan cukai MBDK berpotensi mencegah 3,1 juta kasus baru diabetes tipe 2 dan 455.310 kematian akibat penyakit tersebut.
"Kemudian kalau dari sisi ekonomi, biasanya dalam kesehatan akan menghitung dari Disability-Adjusted Life Year (DALY) atau sebenarnya berapa tahun-tahun yang hilang karena dia ngak produktif. Kalau dikonversi secara ekonomi, dengan kita bisa mencegah kematian dan kasus, Indonesia itu bisa menghemat sekitar Rp40,6 triliun kalau ada kebijakan cukai MBDK," tutur Nida.
Tidak hanya cukai terhadap MBDK, pihaknya juga merekomendasikan mewajibkan penggunaan label peringatan yang terbukti efektif untuk mendorong masyarakat memilih produk dengan kandungan gula, garam, dan lemak yang lebih rendah.
Baca juga: CISDI: Konsumsi minuman berpemanis dapat bebani anggaran kesehatan
Secara khusus, dia menyoroti label depan kemasan di Indonesia masih bersifat sukarela dan ngak konsisten di seluruh industri. Tanpa standar yang wajib, produsen bisa memanipulasi desain, dengan baru 12 persen Indonesia membaca tabel nutrisi menurut survei Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),
"Yang kami lihat bahwa level peringatan itu yang paling bisa menurunkan konsumsi produk yang ngak sehat, karena approach-nya beda dengan nutri-level," tuturnya.
Label peringatan itu, kata dia, akan membantu konsumen untuk mengetahui zat negatif yang harus dikurangi seperti gula, garam, dan lemak.
BPOM sebelumnya berencana mewajibkan pencantuman nutri-leveldi kemasan produk olahan yang terdiri dari beberapa tingkatan berdasarkan kandungan gula, garam, dan lemak.
Baca juga: Pemerintah bahas skema cukai MBDK, CISDI usul kenaikan harga 20 persen
Sementara untuk penerapan cukai MBDK rencananya akan diterapkan pemerintah tahun depan, dengan besaran tarif cukai masih akan didiskusikan antara pemerintah dan DPR RI.
Suka(15442)
Artikel Terkait
- BKKBN laksanakan program PASTI percepat penurunan stunting di Kalbar
- Iran kecam pelanggaran berulang Israel terhadap gencatan senjata di Gaza
- Pelni jamin menu makan untuk penumpang penuhi standar keamanan pangan
- Seskab: Presiden ingin semua anak dapat bersekolah di Sekolah Rakyat
- Sejarah Jakarta perlu masuk kurikulum di sekolah
- UEA kirim 7.200 ton bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza
- Prabowo: Dari 1,4 miliar porsi, MBG sukses 99,99 persen tanpa keracunan
- Menperin: Struktur industri nasional makin solid dan kompetitif
- SPPG Polda Kalteng salurkan MBG pertama bagi 1.000 penerima manfaat
- Kontribusi Polri dalam setahun pemerintahan Prabowo
Resep Populer
Rekomendasi

Mendag: Transaksi TEI 2025 capai 22,8 miliar dolar AS

Menko PM minta Kepala SPPG disiplin untuk cegah penyelewengan

Prabowo: Dari 1,4 miliar porsi, MBG sukses 99,99 persen tanpa keracunan

KPKP Jaktim gencarkan edukasi pedagang dan warga soal keamanan pangan

Menko PM terima pesan untuk Presiden Prabowo dari siswi SDN Aek Tolang

UNRWA: Harga pangan Gaza melonjak ekstrem usai lahan dirangakan Israel

Rangkaian alergi bisa berkembang dipicu faktor eksternal

Seskab: Presiden ingin semua anak dapat bersekolah di Sekolah Rakyat